Minggu, 01 November 2009

OBENG

Obeng adalah perlengkapan untuk memutar sekrup yang digunakan sebagai pengencang maupun pengendur berbagai komponen, seperti casing, motherboard, dan kartu ekspansi.
Ada banyak jenis obeng yang umum digunakan, namun yang sering digunakan dalam perakitan adalah obeng minus dan plus. Juga obeng ukuran sedang yang lazim digunakan untuk listrik dan bangunan, serta obeng kecil untuk merakit piranti elektronika.

1. Obeng Plus
Obeng plus atau biasa disebut blimbing berfungsi memutar skrup atau baut yang beralur plus.



2. Obeng Minus
Obeng minus atau biasa disebut obeng gepeng digunakan untuk memutar skrup atau baut yang beralur minus.

3. Obeng Offset
Obeng offset fungsinya untuk memutar sekrup karena bentuk kedua ujung obeng ini bengkok.





4. Obeng Spiral
Obeng spiral cara kerjanya dengan menekan obeng pada sekrup, maka obeng spiral akan berputar, pen penggerak dapat diatur menurut arah putaran yang dikehendaki.



Anda bisa menyiapkan berbagai ukuran obeng untuk jaga-jaga apabila ada komponen yang memiliki jenis sekrup yang unik.

Anda juga bisa menggunakan mur-mur kecil yang memiliki sifat magnet untuk memudahkan mur atau mounter ketika hendak melepas atau memasangnya.

Saat ini ada 5 jenis mata obeng dengan bentuk konfigurasi yang berbeda. Walaupun pada umumnya hanya menggunakan 3 macam, akan ada baiknya apabila kita mengetahui semua jenis konfigurasi tersebut.

A. Slotted/lurus: Lurus biasa dengan alur melintang. Didesain untuk obeng minus.

B. Phillips: Di desain khusus untuk sekrup dengan kepala Phillips.

C. Pozidriv: Bentuknya hampir sama dengan obeng kepala Phillips akan tetapi ada tambahan garis melintang membagi delapan bagian kepala sekrup. Obeng ini tidak bisa digunakan untuk membuka sekrup dengan lubang Phillips, akan tetapi sebaliknya obeng Phillips bisa digunakan untuk membuka sekrup Pozidrive.

D. Bujursangkar: Biasanya digunakan untuk konstruksi pada mesin mobil atau kendaraan bermotor lainnya.

E. Torx: Berbentuk seperti bintang dan digunakan untuk industri otomatif, peralatan elektronik atau motor


Senin, 19 Oktober 2009

KOMPONEN ELEKTRONIKA

1. Resistor
2. Kapasitor/Kondensator
3. Kumparan/Lilitan
4. Transformator
5. Dioda
6. Transistor
7. IC (Integrated Cicuit)
8. Kristal
9. Resonator
10. Saklar
11. Fuse/Sikring
12. Loud Speaker
13. Microphone
14. Motor
15. Generator

Rabu, 14 Oktober 2009

Solder dan Penyedot Timah

1. Solder
Solder merupakan alat yang sering digunakan dalam dunia elektronika. Solder berfungsi untuk mematri (menyolder) kaki-kaki komponen dengan menggunakan timah pada PCB (Printed Circuit Board). Dalam proses penyolderan komponen elektronika sebaiknya solder yang digunakan memiliki daya listrik yang tidak terlalu besar, karena ada beberapa komponen aktif yang peka terhadap panas sehingga mudah rusak. Untuk hasil solderan yang lebih baik sebaiknya menggunakan mata solder yang lancip.














Cara melakukan penyolderan :
  • Siapkan solder, timah, PCB, dan komponen yang akan disolder.
  • Periksa kondisi PCB, jika bersih tanpa karat maka siap untuk digunakan, jika mulai ada karat bersihkan dengan ampelas halus pelan-pelan pada pad (lapisan tembaga disekitar lubang kaki komponen pada PCB) yang akan disolder.
  • Panaskan solder dan pasangkan kaki-kaki komponen pada lubang PCB yang disediakan untuk komponen yang akan disolder.





  • Perlu diingat kaki kupasan (kawat) kabel harus juga diperhatikan kekorosiannya. Jika terjadi, korosi perlu digosok dengan ampelas halus sehingga cukup bersih dan selanjutnya dilapisi timah dengan solder, cara melapisinya sesuai gravitasi bumi dengan meletakkan seutas kabel tersebut tegak dan pelapisan dimulai dari sisi yang dekat dengan isolasi kabelnya.


  • Setelah solder panas dan komponen terpasang, tempelkan ujung mata solder pada kaki komponen dan PCB selama beberapa detik secara bersamaan agar panas merata antara kaki komponen dan PCB.

  • Kemudian dilanjutkan dengan menempelkan timah pada kaki komponen dan PCB dengan arah berlawanan dengan solder. Setelah timah meleleh dan kaki komponen PCB terpatri, segera angkat timah terlebih dahulu diikuti dengan mengangkat solder.

  • Pastikan solderan pada kaki komponen terpasang dengan baik.


2. Penyedot Timah
PERALATAN ELEKTRONIKA
Dalam peyolderan sering diperlukan penyedot timah untuk misalnya pencabutan komponen yang harus diganti. Penyedot timah memudahkan kita untuk mengambil lelehan timah yang panas dengan cara disedot. Caranya dengan melelehkan timah pada bagian kaki komponen yang telah disolder, kemudian ujung sedotan timah didekatkan pada lelehan timah. Tekan tombol penarik pada penyedot timah maka timah akan tersedot masuk karena ada tekanan udara pada saat penarik dilepas.



Top List